Udara adalah sumber daya yang berharga bagi kehidupan .
Udara terdiri dari campuran gas antara lain 78% nitrogen, 21% oksigen,
dan 1% gas-gas lain seperti xenon, karbon dioksida, argon, neon,
hidrogen, helium, dan kripton . Oksigen merupakan gas yang paling
penting bagi kehidupan. Tanpa itu, kita akan mati dalam beberapa menit.
Oksigen yang terkandung dalam udara, dihasilkan oleh proses fotosintesis
yang terjadi pada tumbuhan. Untuk itu tumbuhan merupakan hal yang
penting bagi kehidupan. Mari kita jaga hutan kita. Bayangkan apabila
kita hanya bisa melihat satu pohon, mungkin kita baru akan sadar, betapa pentingnya sebuah pohon.
Untuk mendapatkan udara yang sehat, perlu adanya penataan kota, dalam
hal ini peran pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan.
Definisi dan Pengertian Tanah
Definisi
dan pengertian dari Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki
sebagian besar daratan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan
sebagai tempat mahluk hidup lainnya dalam melangsungkan kehidupannya.
Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad
hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu.
Istilah
tubuh alam bebas adalah hasil pelapukan batuan yang menduduki sebagian
besar daratan permukaan bumi, dan memiliki kemampuan untuk menumbuhkan
tanaman, serta menjadi tempat mahluk hidup lainnya dalam melangsungkan
kehidupannya. Menurut pandangan dan pengertian yang diberikan oleh para ahli tanah adalah sebagai berikut :
Tanah
adalah bentukan alam, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia, yang
mempunyai sifat tersendiri dan mencerminkan hasil pengaruh berbagai
faktor yang membentuknya di alam.
Tanah adalah sarana produksi tanaman yang mampu menghasilkan berbagai tanaman.
Seorang
Pedolog, melihat tanah sebagai lapisan kulit bumi yang lunak dan
gembur yang berasal dari batuan induk. Tanah mempunyai lapisan-lapisan
yang berbeda warna sampai ke dalam terdapat bagian keras yang sulit
ditembus disebut batuan induk.
Tanah mempunyai beberapa sifat yang
menentukan kualitas tanah seperti sifat biologi, sifat fisik dan sifat
kimia. Tanah bagian paling atas sering disebut top soil, selanjutnya ada
lapisan-lapisan dibawahnya sehingga terbentuk profil tanah.
Indonesia
adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah
yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah
yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang
terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir
kasar dan berkerikil.
3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan
gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah
vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
6. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan
unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh
air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari
pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah
dan Jawa Timur.
8. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok
tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh :
rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Proses
pembentukan tanah adalah perubahan dari bahan induk menjadi lapisan
tanah. Perkembangan tanah dari bahan induk yang padat menjadi bahan
induk yang agar lunak, selanjutnya berangsur-angsur menjadi tanah pada
lapisan bawah (subsoil) dan lapisan tanah bagian atas (topsoil), dalam
jangka waktu lama sampai ratusan tahun hingga ribuan tahun.
Perubahan-perubahan dari batuan induk sampai menjadi tanah karena batuan
induk mengalami proses pelapukan, yaitu proses penghancuran karena
iklim.
Tahap
pertama dari proses pembentukan tanah adalah proses pelapukan. Proses
ini terjadi penghancuran dan pelembutan dari bahan induk tanpa
perubahan susunan kimianya. Pelapukan dipengaruhi oleh faktor iklim yang
bersifat merusak. Faktor-faktor iklim yang turut menentukan adalah
sinar matahari, perbedaan temperatur antara siang dan malam, keadaan
musim kemarau dan musim penghujan.
Pada
awalnya batuan pecah dalam bentuk pecahan-pecahan batuan dan
mineral-mineral penyusunnya. Selanjutnya oleh adanya air, asam dan
senyawa-senyawa yang larut dalam air, pecahan-pecahan bantuan dan
mineral ini menjadi lunak dan terurai ke dalam unsur-unsur penyusunnya.
Dari bahan-bahan sisa penguraian dan senyawa kembali membentuk
mineral-mineral baru.
Pelapukan digolongkan dalam tiga bentuk :
Pelapukan fisik
Pelapukan kimia
Pelapukan biologis
Pelapukan
fisik sering disebut juga alterasi yakni proses pemecahan dan
pelembutan batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan tidak ada
pembentukan mineral baru.
Pelapukan
kimia adalah proses pelapukan dan penguraian pecahan-pecahan batuan
dan mineral-mineral ke dalam unsur-unsur penyusunnya yang biasa
disertai dengan pembentukan mineral-mineral baru.
Pelapukan
biologis adalah pelapukan yang disebabkan kegiatan tanaman dan hewan,
baik yang tingkat tinggi maupun yang tingkat rendah. Dalam proses
pemecahan batuan induk menjadi tanah terjadi aktivitas hidup organisme.
Bakteri autotrof dan lumut-lumut pada waktu mati menjadi bahan organik
bagi kehidupan organisme yang lain. Tumbuhan tingkat tinggi berperan
dengan aktivitas akar-akarnya masuk dicelah-celah retakan batuan dan
seterusnya.
Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
Faktor-faktor yang menentukan pembentukan tanah adalah sebagai berikut :
Iklim
Batuan Induk
Vegetasi
Relief (tinggi rendahnya permukaan)
Manusia
Waktu
Semua faktor ini tidak berdiri sendiri tetapi saling mempengaruhi dan saling berkaitan.
Pengertian Air atau Definisi Air
adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet
lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun
kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Jenis – Jenis Air sendiri di bagi menjadi 2 macam.
Penempatan Air sebagian besar terdapat di laut / air asin dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga
dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air
dan lautan es, Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, muara, sungai) menuju laut.
Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam
sekitar, Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air.
Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub
utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Eropa dan
Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan
kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut
konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber
daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004
tentang Sumber Daya Air Tambahan Pengertian Dasar Mengenai Air
Air dan kimia kehidupan
Kapanpun kita ingin mencari tahu apakan kehidupan yang kita ketahui
ada di Mars atau di planet lainnya, pasti yang pertama kali dicari para
ilmuwan adalah keberadaan air. Mengapa, karena kehidupan di bumi sangat
tergantung pada air.
Banyak sekali bentuk kehidupan (baik tanaman dan hewan) berada di air. Semua kehidupan di Bumi diyakini muncul dari air.
Sebagian besar tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air.
Sekitar 70 atau 90 persen bahan organik terdiri dari air. Reaksi kimia
yang mendukung kehidupan di semua tumbuhan dan hewan berlangsung di
dalam sebuah medium air. Air tidak hanya menyediakan media yang menjadi
tempat dimungkinkannya reaksi yang menyokong kehidupan, tapi air sendiri
sering menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu.
Singkat kata, alkimia kehidupan ditemukan di dalam kimia air.
Di darat, ancaman kehidupan yang terbesar adalah dessication
(kekeringan yang ekstrim). Air hilang dalam berbagai cara—evaporasi dari
permukaan pernafasan, evaporasi dari kulit, eliminasi tinja, dan
pengeluaran urin. src wiki – hidemitsu.