Definisi dan Pengertian Tanah
Definisi dan pengertian dari Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat mahluk hidup lainnya dalam melangsungkan kehidupannya. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu.
Istilah tubuh alam bebas adalah hasil pelapukan batuan yang menduduki sebagian besar daratan permukaan bumi, dan memiliki kemampuan untuk menumbuhkan tanaman, serta menjadi tempat mahluk hidup lainnya dalam melangsungkan kehidupannya.
Menurut pandangan dan pengertian yang diberikan oleh para ahli tanah adalah sebagai berikut :
- Tanah adalah bentukan alam, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia, yang mempunyai sifat tersendiri dan mencerminkan hasil pengaruh berbagai faktor yang membentuknya di alam.
- Tanah adalah sarana produksi tanaman yang mampu menghasilkan berbagai tanaman.
Tanah mempunyai beberapa sifat yang menentukan kualitas tanah seperti sifat biologi, sifat fisik dan sifat kimia. Tanah bagian paling atas sering disebut top soil, selanjutnya ada lapisan-lapisan dibawahnya sehingga terbentuk profil tanah.
Indonesia
adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah
yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah
yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
6. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Proses
pembentukan tanah adalah perubahan dari bahan induk menjadi lapisan
tanah. Perkembangan tanah dari bahan induk yang padat menjadi bahan
induk yang agar lunak, selanjutnya berangsur-angsur menjadi tanah pada
lapisan bawah (subsoil) dan lapisan tanah bagian atas (topsoil), dalam
jangka waktu lama sampai ratusan tahun hingga ribuan tahun.
Perubahan-perubahan dari batuan induk sampai menjadi tanah karena batuan
induk mengalami proses pelapukan, yaitu proses penghancuran karena
iklim.
Tahap
pertama dari proses pembentukan tanah adalah proses pelapukan. Proses
ini terjadi penghancuran dan pelembutan dari bahan induk tanpa
perubahan susunan kimianya. Pelapukan dipengaruhi oleh faktor iklim yang
bersifat merusak. Faktor-faktor iklim yang turut menentukan adalah
sinar matahari, perbedaan temperatur antara siang dan malam, keadaan
musim kemarau dan musim penghujan.
Pada
awalnya batuan pecah dalam bentuk pecahan-pecahan batuan dan
mineral-mineral penyusunnya. Selanjutnya oleh adanya air, asam dan
senyawa-senyawa yang larut dalam air, pecahan-pecahan bantuan dan
mineral ini menjadi lunak dan terurai ke dalam unsur-unsur penyusunnya.
Dari bahan-bahan sisa penguraian dan senyawa kembali membentuk
mineral-mineral baru.
Pelapukan digolongkan dalam tiga bentuk :
- Pelapukan fisik
- Pelapukan kimia
- Pelapukan biologis
Pelapukan
fisik sering disebut juga alterasi yakni proses pemecahan dan
pelembutan batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan tidak ada
pembentukan mineral baru.
Pelapukan
kimia adalah proses pelapukan dan penguraian pecahan-pecahan batuan
dan mineral-mineral ke dalam unsur-unsur penyusunnya yang biasa
disertai dengan pembentukan mineral-mineral baru.
Pelapukan
biologis adalah pelapukan yang disebabkan kegiatan tanaman dan hewan,
baik yang tingkat tinggi maupun yang tingkat rendah. Dalam proses
pemecahan batuan induk menjadi tanah terjadi aktivitas hidup organisme.
Bakteri autotrof dan lumut-lumut pada waktu mati menjadi bahan organik
bagi kehidupan organisme yang lain. Tumbuhan tingkat tinggi berperan
dengan aktivitas akar-akarnya masuk dicelah-celah retakan batuan dan
seterusnya.
Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
Faktor-faktor yang menentukan pembentukan tanah adalah sebagai berikut :
- Iklim
- Batuan Induk
- Vegetasi
- Relief (tinggi rendahnya permukaan)
- Manusia
- Waktu
Semua faktor ini tidak berdiri sendiri tetapi saling mempengaruhi dan saling berkaitan.
bagus maklumat ini.Terimakasih sudi kongsi.
BalasHapusTitanium Spruce Tree Spruce - Titanium Arts
BalasHapusT.C. Stone titanium dioxide formula Spruce Tree Spruce - Tabletop - Spruce, Tree, I love the idea columbia titanium jacket of this mens titanium rings tree. They don't have a lot titanium dab tool of history, but is titanium a metal I love how this